Kantor Pusat
Jl. Mandala Utara No.606B, RT.4/RW.15, Tomang, Kec. Grogol petamburan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11440
Tata Cara Haji Sesuai Syariat Islam
1. Melakukan Ihram

Langkah pertama dalam pelaksanaan ibadah haji adalah Ihram, yaitu suatu niat dan persiapan yang harus dilakukan oleh jamaah sebelum memasuki kawasan suci di Makkah. Ihram menandai dimulainya ibadah haji dan memiliki beberapa tahapan yang perlu dilakukan, yaitu:
- Melakukan mandi besar dan mengenakan pakaian ihram – Sebagai bagian dari persiapan, jamaah dianjurkan untuk mandi besar (mandi wajib) dan mengenakan pakaian ihram.
- Berniat ihram di miqat – Miqat adalah tempat yang telah ditentukan sebagai batas bagi jamaah haji untuk memulai niat ihram. Setiap jamaah harus mengucapkan niat sebelum melewati batas miqat ini.
- Mengucapkan talbiyah – Setelah berniat, jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah, yaitu seruan untuk memenuhi panggilan Allah dalam menunaikan ibadah haji. Talbiyah dibaca secara berulang-ulang selama dalam keadaan ihram.
Selain itu, ada doa-doa yang dianjurkan saat memasuki ihram, seperti doa niat ihram dan doa talbiyah. Doa niat ihram merupakan bentuk pernyataan niat seseorang untuk melaksanakan haji, sementara doa talbiyah adalah bacaan yang diulang secara terus-menerus sebagai bentuk penghambaan dan kesiapan dalam menjalankan ibadah haji.
2. Wukuf di Padang Arafah
Wukuf di Padang Arafah adalah salah satu rukun utama dalam ibadah haji yang harus dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Wukuf berarti berhenti atau berdiam diri di Arafah, yang dilakukan sejak tergelincirnya matahari (waktu Zuhur) hingga matahari terbenam.
3. Menginap di Muzdalifah dan Mina
Mabit di Muzdalifah adalah bagian dari rangkaian ibadah haji untuk bermalam (mabit) sejenak dan menjalankan shalat Maghrib dan Isya dengan cara dijamak secara takdim. Selanjutnya, jamaah haji akan menuju Mina untuk melempar jumrah.
4. Melempar Jumrah di Aqabah
Salah satu ritual haji adalah melempar jumrah di Aqabah. Jamaah melakukan ini untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim AS, yang melempar setan yang menggoda untuk mencegah dia melakukan perintah Allah SWT.
5. Melakukan Thawaf Ifadah

Setelah melempar jumrah di Aqabah, jamaah haji harus melakukan Thawaf Ifadah, yang merupakan bagian dari rukun haji, dan dilakukan sebanyak tujuh putaran di sekitar Ka’bah.
Tata Cara Melaksanakan Tawaf :
Berniat
Memastikan dalam keadaan suci
Memulai tawaf dari Hajar Aswad, dengan menghadap dan melambaikan tangan atau mencium batu.
Berjalan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri dan arah berlawanan jarum jam.
Membaca doa dan dzikir sepanjang tawaf.
Menyentuh atau mengisyaratkan ke Hajar Aswad setiap kali melewatinya
Setelah menyelesaikan tujuh putaran, melakukan salat dua rakaat di dekat Maqam Ibrahim.
6. Melaksanakan Sa’i di Bukit Shafa dan Marwah
Jamaah haji akan melakukan sa’i di antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali setelah Thawaf Ifadah. Sa’i ini menggambarkan upaya Hajar untuk mencari air untuk putranya Ismail AS.
7. Melempar 3 Jumrah
Setelah selesai melaksanakan sa’i, jamaah haji akan kembali ke Mina untuk melempar tiga jumrah yaitu jumrah Aqabah, jumrah Wustha, dan jumrah Ula. Melempar jumrah ini dilakukan pada hari Tasyrik yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
8. Memotong Rambut
Mencukur atau memotong rambut sebagai penanda bahwa ibadah haji atau umrah telah selesai dilaksanakan.Proses ini memiliki makna simbolis sebagai upaya penyucian diri dan pengakuan atas ketaatan kepada Allah.
9. Melakukan Thawaf Wada atau Thawaf Perpisahan
Thawaf Wada adalah penutup ibadah haji seorang Muslim dan dilakukan sebelum jamaah haji meninggalkan Makkah untuk berpisah dengan Ka’bah sebelum kembali ke tanah air.
10.Melakukan Tahallul Akhir
Tahap terakhir dari ibadah haji disebut tahallul akhir, di mana orang melepas pakaian ihram dan kembali ke kehidupan normal. Ini menandai berakhirnya ibadah haji dan membawa mereka kembali ke kehidupan yang bersih dan murni.